"Fly to Seoul, Your dream will come true" (2PM - Fly to Seoul)
Finally, I can meet King Sejong the Great |
Annyeong!
I am really happy that I (finally)
have accomplished one, eh two, dreams on the same time. Attended a conference
and went to Seoul, South Korea! Ibarat peribahasa pucuk dicinta ulam pun tiba
atau aji mumpung aja sih sebenernya “Sambil menyelam minum air” atau sekali
mendayung dua tiga pulau terlampaui, lha banyak. Mengingat biaya perjalanan ke
Seoul gak murah soalnya, jadi perlu keringat dan darah aka gaji gue berbulan-bulan
biar gue bisa pergi ke Seoul. Sebenernya gue pengen ke Seoul ketika winter, tentunya biar bisa liat salju. Iya, selama 23 tahun gue hidup di hangatnya Indonesia
jadi ga pernah ngerasain musim dingin. Mentok-mentok musim banjir. Jadi,
membuat gue agak bimbang ketika tanggal conference bersamaan dengan musim
panas di Seoul ditambah pas bulan puasa, ntap gak tuh?
Tapi karena begitu besar hasrat
ini untuk pergi ke tanah oppa-oppa kesayangan, kenapa nggak? Sekalian aji
mumpung dah. Kapan lagi bisa ke Korea? Nunggu apa lagi? Jadi gue memantapkan
hati untuk pergi ke Seoul. Titik.
Nggak seperti trip lainnya yang
punya itinerary, trip ke Seoul kali ini agak go show, pergi sendiri, dan nekat
dikit sih hehe. Persiapannya pun gak seperti biasanya yang gue akan googling
semua tempat yang akan gue kunjungi berikut dengan akses moda transportasinya.
Huft semua ini gara-gara kerjaan yang gak beres-beres! (nyalahin kerjaan).
Sesuai judul di atas, trip kali ini juga paling DRAMA
yang pernah ada. Bukan hanya karena gue pergi ke negara yang drama-drama nya
oke banget, tapi juga mulai beli tiket, persiapan, berangkat, selama di Seoul,
sampe pulang semuanya DRAMA! Nanti gue akan ceritakan ke-drama-an gue selama
trip ini. Pokonya jangan ngeluh kalau sampai selesai post-post trip ini isinya
semua drama karena gue sudah mengingatkan dari sini hehe.
Pre-Drama - Before Departure
Sejak gue dinyatakan menerima
scholarship conference di Bulan Maret 2016, gue mulai mencari-cari tiket untuk
ke Seoul. Tiap hari mantengin AirAsiaGo atau Skyscanner, sampe datengin ke
berbagai Travel Fair dan gue masih belum mendapatkan harga yang pas. Pencarian
seemakin rumit karena gue tinggal di Makassar jadi pasti lebih mahal karena
harus transit di Jakarta. Ditambah lagi tanggal kepergian gue menjelang lebaran
jadi harga tiket pun semakin melambung tinggi. Makin tambah galau brangkat atau
nggak. Sampai akhirnya gue mendapatkan harga yang pas dari AirAsiaGo Rp 4,5
juta. Harga ini menurut gue sudah murah banget karena gue memilih dari KL dan sudah
berikut dengan akomodasi hostel di sana selama 10 hari. Harga ini lebih hemat
1,5 jt dibandingkan kalau berangkat dari Jakarta. Gue udah seneng bgt sampai
akhirnya ketika memproses pembayaran harus pakai kartu kredit yang mana gue
gapunya kartu kredit L
nanya kesana ke sini akhirnya gue inget kalau YesBoss! Layanan personal
assistant itu kalau nggak salah bisa bayarin pakai kartu kredit. Akhirnya gue
sms aja personal asisten gue, Mas Tommy, apakah bisa bayarin tiket AirAsia gue
dan jawabannya bisa! Gue pun sudah bisa merasakan kehadiran lee min ho yang
lagi minum kopi luwak whitecoffee di hadapan gue. Tentunya nggak semulus itu
sih dia pesenin dan dibayarin mas tommy lalu gue bayar ke doi. Agak panjang dan
drama prosesnya tapi at least akhirnya bisa lho dipesenin lewat YesBoss! Terima
kasih asisten ku, Mas Tommy! Terima kasih YesBoss! (bukan berbayar sumpah)
**sedih juga sekarang sudah diberhentikan huhu i miss having an assistant yang selalu siapa sedia kapanpun huhu #bringbackyesbossplease!
Drama 1 – Mengurus Visa
Gue excited bgt karena untuk
pertama kalinya pergi ke luar negeri yang harus ngurus visa. Yeay! Kemudian gue
mulai nyari-nyari persyaratan untuk mengurus visa. Sebenernya ngurus visa korea
cepat dan nggak susah kok *sambal senyum-senyum*. Padahal mah ya sebelum visa
gue jadi, gue udah parno banget dan menganggap ribet banget pengurusan visanya
hehe. Karena gue ke Seoul untuk kepentingan conference (dan jalan-jalan
terselubung), gue apply Visa Kebudayaan, Rapat, Seminar, Pameran, Pertandingan Olahraga, Kegiatan keagamaan, dan Event C-3-1 untuk meeting atau conference. Alasan gue ke Korea Selatan juga lebih valid karena gue punya letter of invitation sebagai presenter di conference. *padahal niatnya mau ketemu oppa-oppa kesayangan*. Syaratnya
agak lebih gampang dibandingkan visa wisatawan (menurut gue).
Syarat-syarat membuat visa korea nya apa yg bikin
lebih gampang?
- Single Visa (Visa kunjungan dibawah 90 hari) : Rp. 554.000,-
- Paspor Asli dan fotokopi paspor- - Formulir Aplikasi Visa (dengan satu lembar foto yang ditempel pada kolom foto)
- Surat Undangan dari Pengundang - (Letter of Acceptance/Invitation)
- Surat Keterangan Kerja/Pelajar Pengundang
- Surat keterangan Kerja/Pelajar Pihak yang Diundang - (minta ke HR surat keterangan kerja)
- Bukti Keuangan :
》 Pihak Yang Diundang:- (karena semua biaya ditanggung sendiri jadi gue melampirkan dokumen-dokumen di bawah ini)
* SPT PPH 21 - (melampirkan bukti potongan pajak)
- * Rekening Koran tabungan 3 bulan terakhir dan Surat Referensi Bank dari bank yang bersangkutan
- (Saldo yang aku lampirkan 20juta; minta surat referensi ke bank menggunakan Bahasa Inggris; Mencetak rekening dikenakan biaya Rp. 2,000/halaman di Bank BNI))
** Jika Biaya Dibebankan Kepada Pihak Pengundang Wajib Menyertakan Dokumen Dari Pengundang Sebagai Berikut :
* SPT PPH 21
* Rekening Koran Tabungan 3 bulan terakhir dan Surat Referensi Bank dari bank yang bersangkutan
Dapat diakses di http://idn.mofa.go.kr/worldlanguage/asia/idn/visa/step/index.jsp
Untuk lebih meyakinkan, gue juga menyertakan fotokopi ID Card kantor, BPJS Ketenaga kerjaan, NPWP, Tiekt Pesawat, dan booking hostel. Tadinya gue pengen ngurus visa sendiri sampe nyari tiket makassar-jakarta yang ternyata nggak perlu! Semua visa gue diurusin sama Adek gue di Jakarta karena ternyata bisa diwakilkan. Alhamdulillah hemat tiket Makassar-Jakarta-Makassar deh. Makasih Edza kesayangan aku
Drama 2 – Mengirim Koper dari
Jakarta ke Makassar
Karena gue berangkat langsung
dari Makassar – KL – Seoul, gue meminta adek gue untuk mengirim barang dari
rumah Jakarta ke Seoul seperti koper, baju baju, sampe kamera gopro punya Ab.
Tanpa dosa dia pergi ke JNE rawamangun dan ternyata biaya kirim koper sebesar
1,3 juta. Wah gila sih itu mending gue beli tiket pp Makassar-Jakarta gue ambil
sendiri sekalian. Kan maksud gue berangkat langsung Makassar KL biar nggak
mahal tiketnya nggak perlu ke Jakarta, lha ini pake nambah segitu harganya.
Jadi diakalinnya adalah adek gue mngirim barang-barang tersebut gapake koper
dan Cuma habis 400,000. Huft at least nggak melebihi tiket PP sih hehe.
Pastinya Masih akan berlanjut post mengenai trip gue ke Korea, so stay tune!
Preparation expenses
Tiket Makassar - Kuala Lumpur | IDR 699,000 |
Tiker KL-Incheon-KL + Hostel 10 Malam | IDR 4,596,391 |
Tiket KL - Jakarta (+Bagasi 20kg) | IDR 670,860 |
Tiket Jakarta - Makassar | IDR 678,062 |
Visa | IDR 554,000 |
Cetak Rekening Koran | IDR 12,000 |
Pengiriman Barang | IDR 400,000 |
TOTAL | IDR 7,610,313 |
Stay tuned!
-LoveLipes♡
0 comments:
Post a Comment