"Because Bali is always a good idea" -Unknown
Chillin by the pool |
Satu hal yang gue inget dari
Bali. Gue nggak pernah bosen ke Bali. Bali tuh ngangenin. Sampai ketika ada tugas magang dari
kampus, tidak seperti temen-temen gue lainnya yang mencari perusahaan di Jakarta,
gue memutuskan untuk mencari tempat magang di Bali. Gue mencari tempat magang
yang sesuai dengan keinginan gue dan Alhamdulillah bak gayung bersambut gue
diterima untuk magang di Green School Bali for summer internship as
communication intern there. Ya jangan harap gue kerja di hari biasa lalu
surfing atau sun-bathing tiap weekend. Boro-boro deh orang gue tinggal di
hutan! Well, I spent incredible almost-four months living as local there.
After two years and a degree
later, gue harus menyelesaikan skripsi dan lulus dan pindah ke Makassar. Gue
masih berasa banget pengen kembali ke Bali. Kalau ada kesempatan ke Bali…lagi….apapun
itu gue mau kemBali.
Sampai akhirnya gue bisa kembali
(pulang) ke Bali sebagai Huawei #GR3at4Gent yeay! Begitu ditelfon dan dikasih tau ke Bali gue pun langsung meng-iya-kan padahal harus pergi di weekdays yang mana gue harus kerja *wk bandel* So, here I am...
Swastiastu. Welcome to Bali!
Rasanya bener-bener kayak pulang.
Seseneng itu akhirnya bisa menginjakan di the island of God. Gue dijemput tim
Huawei dan menunggu 4 #GR3at4Gent lainnya yang terbang dari Surabaya,
Yogyakarta, dan Jakarta.
Experiencing amazing Huawei GR3 for 3 days |
Sebagai #GR3at4Gent, Kami ber
lima harus menyelesaikan tantangan dari Bang Santoz Fade2Black di Bali selama 3
hari. Yang pasti kita di sana berkesempatan untuk nyobain untuk pertama kalinya
Smartphone HUAWEI GR3! Belum ada orang di Indonesia yang megang itu HP karena
masih dalam tahap pre-order. Dan gue Cuma bisa bilang…….SUMPAH YA ITU HP KEREN
BGT! I’m not a fan of android actually, karena menurut gue ribet. Tapi setelah
nyobain selama tiga hari ternyata nggak ribet sama sekali! Kenapa? Well baca
aja dulu hehe.
With Ara from Malang |
Dari awal kita nggak dikasih tau
akan kemana saja atau ngapain aja selama di Bali. Bayangin aja! Ketika dikasih
tau akan ke Bali pun kami hanya melalui telepon dan dikirimkan tiket
pulang-pergi tanpa ada itinerary atau keterangan lebih lanjut. Jadim makin penasaran akan
ngapain sih sebenernya. Setelah kami berkumpul lengkap kami dibawa makan siang
dan juga dibagikan Handphone Huawei GR3. Kita kayak disuruh men-discover
sendiri seberapa keren Huawei GR3 selama 3 hari di Bali.
Pertama kali liat dan akhirnya megang itu sampe speechless. Gue sampe norak sendiri ketika nyobain fitur fingerprint 2.0 karena gampang digunakan. Jadi, fingerprint ini sebuah teknologi yang menggunakan sidik jari kita. Karena fingerprint ini unik dan nggak ada duplikat jadi secured banget berasanya. Nggak hanya untuk buka lock aja. Ajaibnya Fingerprint ini juga bisa digunakan untuk men-take foto (shutter button), menjawab panggilan telepon, bahkan bisa juga untuk mematikan alarm! Serba bisa banget kan? Letak fingerprint ini ada di bawah kamera belakang, jadi lebih mudah dan nggak ribet ketika lagi selfie. Tinggal tap dengan jari telunjuk, jadi nggak perlu ribet nyari button foto pake jempol. Nggak berhenti-berhenti deh selfie di Bali. Oh ya, fingerprint yang bisa didaftarkan atau dikenali oleh device bisa sampai lima loh! Dan setiap fingerprint bisa di-customise untuk mengakses apa saja. Jadi nggak perlu panik kalau lo punya pacar banyak! (*loh). Fyi aja, Huawei GR3 yang beredar di Indonesia itu special edition karena kalo lo beli Huawei GR3 di luar negeri lo gabakal nemuin si fingerprint ini. So, make sure you don’t miss this amazing feature!
Ini dia penampakan Huawei GR3 |
Pertama kali liat dan akhirnya megang itu sampe speechless. Gue sampe norak sendiri ketika nyobain fitur fingerprint 2.0 karena gampang digunakan. Jadi, fingerprint ini sebuah teknologi yang menggunakan sidik jari kita. Karena fingerprint ini unik dan nggak ada duplikat jadi secured banget berasanya. Nggak hanya untuk buka lock aja. Ajaibnya Fingerprint ini juga bisa digunakan untuk men-take foto (shutter button), menjawab panggilan telepon, bahkan bisa juga untuk mematikan alarm! Serba bisa banget kan? Letak fingerprint ini ada di bawah kamera belakang, jadi lebih mudah dan nggak ribet ketika lagi selfie. Tinggal tap dengan jari telunjuk, jadi nggak perlu ribet nyari button foto pake jempol. Nggak berhenti-berhenti deh selfie di Bali. Oh ya, fingerprint yang bisa didaftarkan atau dikenali oleh device bisa sampai lima loh! Dan setiap fingerprint bisa di-customise untuk mengakses apa saja. Jadi nggak perlu panik kalau lo punya pacar banyak! (*loh). Fyi aja, Huawei GR3 yang beredar di Indonesia itu special edition karena kalo lo beli Huawei GR3 di luar negeri lo gabakal nemuin si fingerprint ini. So, make sure you don’t miss this amazing feature!
Selfie pertama menggunakan fingerprint 2.0 |
Setelah itu kita naik mobil dan
tetep nggak dikasih tau akan kemana. Ternyata destinasi pertama adalah Tanah
Lot. Di sana kita dikasih challenge dan clue via chat. Jadi, kami harus
menemukan lima spot yang ditentukan melalui foto dan ber-panaroma selfie. Kalau
biasanya kita mengambil foto panorama menggunakan kamera belakang di Huawei GR3
ini lo bisa mengambil foto panorama pake kamera depan! Jadi, Selfie lo semakin
maksimal karena pemandangan background lo akan tampil utuh dan tampilannya
lebih wide atau lebar. Mirip pake action camera tapi nggak kedistorsi ukuran
nya dan siapa sangka kalau ternyata hanya dengan menggunakan handphone
digenggaman aja.
Challenge 1: Panorama Selfie |
Setelah menyelesaikan tantangan kami menikmati laut tanah lot
dari atas sambil menunggu penampilan tari kecak. Sayangnya hari itu agak mendung
jadi kurang maksimal sunset-nya. Penampilan tari kecak dimulai pada pukul 18.30
yag artinya setelah magrib. Tapi ternyata gelapnya malem nggak mengurangi
keindahan tari kecak. Gue yang sempet mengabadikan tarian kecak pun kaget
ketika melihat hasilnya. Gue nggak menyangkan kalo hasil gambarnya tetap jernih
walaupun keadaan minim cahaya. Bener-bener keren banget deh! Setelah nonton
tari kecak kami kembali ke villa di daerah seminyak untuk beristirahat.
Menunggu Tari Kecak bersama bang Santoz Fade2Black |
Tari kecak - Fire Dance at Tana Lot |
Tanjung Benoa |
Hari kedua, pagi-pagi kami udah
siap untuk challenge berikutnya yang kami pun tetap nggak tahu akan dibawa kemana.
Mobil yang membawa kami melaju ke arah selatan bali, Tanjung Benoa! Tebakan gue
saat itu adalah kita akan melakukan water sport tapi nggak tahu akan ngapain!
Gue excited banget karena emang suka water sport. Gue pernah beberapa kali ke
tanjung benoa tapi biasanya hanya untuk ke pulau penyu atau flying fish.
Kemudian Kak Santoz mengirim kan sebuah link video youtube, yaitu…tutorial
seawalker! Gue seneng banget karena emang belum pernah seawalker sebelumnya.
Gue menonton video tutorial nya dengan seksama dan jadi tahu do’s and don’ts
selama seawalker dan bufferingnya cepet banget karena Huawei GR3 udah support
4G. Setelah ganti baju kami pun menuju ke lokasi seawalker, Bali Ocean Walker.
Gue kira gue akan
pakai baju khusus kayak astronot gitu nggak tahunya hanya menggunakan helm nya
aja yang tetep kayak astronot tapi nggak bener bener kepisah gitu. Gue jadi ngerasain
rasanya jadi Sandy “spongebob squarepants” ketika lagi di Bikini Bottom. Di
dalam laut gue masih bisa bernafas seperti biasanya dan jalan-jalan di dasar
laut. Ikan-ikannya banyak banget dan warna-warni. Kalau biasanya gue Cuma bisa
lihat dari atas laut ketika snorkeling, kali ini gue bisa liat mereka lebih
dekat lagi. Apalagi ketika ikan itu dikasih makanan mereka berebutan berkumpul
di depan gue. Bener-bener seru banget dan keren banget. Sampai ketika harus
naik ke darat lagi pun gue masih berasa dikelilingi ikan-ikan yang cantik itu.
Karena telah menyelesaikan misi seawalker, kami diberi hadiah water sport lagi,
yaitu banana boat! Seru banget keliling keliling tanjung benoa pake banana
boat. Setelah kami bersih-bersih dan ganti baju kami makan siang di The Whacko.
Seawalker at Bali Ocean Walker |
Kemudian kami dibawa ke……..Pantai
Kuta. Belum sah emang kalau ke Bali belum ke Pantai kuta. Begitu sampai, kami
langsung dikasih challenge lainnya. Yaitu harus membeli barang-barang agar kita
bisa bergaya seperti orang Bali selama satu jam. Yang lebih seru kami harus
membuat vlog selama berbelanja. Wah udah deh gue kalang kabut rasanya pengen
borong semua haha. Body Huawei GR3 yang terbuat dari metal ringan banget dan
nggak ribet untuk mengambil video ketika gue lagi berbelanja dan tawar menawar.
Gambarnya dan suaranya jelas banget padahal waktu itu kondisi pasar seni Kuta
agak gelap dan ramai sekali. Sayangnya gue nggak menemukan kebaya khas Bali
yang emang bagus banget. Dalam waktu kurang dari satu jam gue berhasil membeli
kain songket bali, kain bali, tanktop Bali, Anting dan gelang kerang, dan jepit
bunga kamboja. Kami pun disuruh langsung memakai semua belanjaan kita. Gue
dibantu ibu-ibu Bali untuk memakai kain yang benar, maklum gapernah pakai kain
sebelumnya hehe. Alhasil kita jadi perhatian orang-orang di pantai kuta dengan
dandanan kami. Kami pun menikmati sunset yang indah banget di Pantai Kuta.
Kekecewaan nggak lihat sunset di Tanah Lot kemarin harinya terbayarkan lunas
dengan sunset yang cantik di Pantai Kuta.
Sunset at Pantai Kuta ( |
Panorama Selfie di Pantai Kuta |
Day 3
Villa Arria, Seminyak |
Gue bangun lebih awal karena gue
berniat untuk mampir ke Green School di Abiansemal tempat magang gue dua tahun
lalu. Setelah sarapan gue memesan gojek dari villa di Seminyak. Untungnya gue
membawa Huawei GR3 jadi walaupun bapak gojeknya belum tau jalan kesana dengan
berbekal GPS dengan koneksi 4G gue pun berhasil sampai ke Green School. Rasanya
bener-bener kayak mimpi sampai di sana. It’s been 2 years since I left the
school. Tempat yang sama tapi rasanya berbeda banget. Feels familiar but different
vibe. Gue pun langsung keliling sekolah untuk say hi mencari orang-orang yang
kiranya masih inget sama gue hehe. They are really warm as they were. Unfortunately,
I didn’t meet my ex-supervisor. Salah juga sih ga ngabarin, tapi terbayarkan
karena gue sempet nyobain makan-makan green school yang tiada dua. Rosella tea
and spinach pie yang disajikan dengan botol kaca dan daun pisang. Ah, how I miss green school so bad :(
Abis puas kelililing gue pun kembali ke Denpasar menyusul
agent dan tim lainnya di Kampoeng Kepiting. Karena gue naik gojek dan nggak
bareng tim akhirnya gue sampai di kampong kepiting, thanks again for Huawei GR3
dengan kecepatan 4G nya gue bisa sampai dengan selamat. Resto nya unik banget
karena berada di pinggir jalan tol bali dan mengusung konsep eco-tourism. Jadi
untuk sampai ke tempat makannya harus melewati track di atas jembatan kayu.
Denger cerita sih kepitingnya gede-gede dan enak banget, unfortunately, I
haven’t tried them huhu karena begitu sampai mereka sudah selesai makan then even before i realised, it’s time to go home :(. Sedih banget rasanya harus meninggalkan Bali dan yang paling bikin makin sedih adalah harus
mengembalikan Huawei GR3 kepada tim. Huawei GR3 yang setia banget nemenin gue
selama 3 hari di Bali. It did really successful capture all the best moment I ever had in Bali.
Kami berlima kembali ke tempat asal kami masing-masing membawa cerita kami
selama di Bali 3 hari terakhir.
First-five #GR3at4Gent having fun and sun in Bali |
Buat yang masih penasaran dengan Huawi GR3, feel free to ask me ya ;)
More Info of Huawei GR3:
Instagram: @HuaweiMobileID
Twitter: @HuaweiDeviceID
Website: http://www.weipossible.com/
Suksma,
-LoveLipes♡
0 comments:
Post a Comment