Tentang 2020, oh what a year…
Belum selesai gue memproses gimana 2020 berjalan tahu-tahu udah mau tahun baru lagi aja. 2020 benar-benar menguras segala emosi dan kehidupan gue dan kita semua tentunya, kayak mimpi tapi ngga pernah bangun lagi rasanya. Tiba-tiba dunia berubah dalam, well ngga semalam sih dan nggak bisa Kembali sama sekali. Nggak pernah kebayangnya bener-bener nyata gitu, ya siapa juga yang pernah tahu bakal kejadian kayak gini. Yeah, I am talking about you, Covid-19!
Terakhir yang gue inget awal 2020
tuh masih excited karena moi and my girls are going to Philippines for a week! Lalu
harus kecewa gagal berangkat karena ada erupsi gunung Taal dua minggu sebelum
penerbangan kami. Setelah banyak pertimbangan kami memutuskan untuk putar balik
pergi ke Bangkok, Thailand. Ketika kami pergi ke Bangkok saat itu di Bangkok
ada satu kasus terkonfirmasi positif dan sudah mulai menyiapkan diri dengan
pakai masker kalau di tempat umum dan rajin semprot hand sanitizer dan cuci
tangan. Semua masih berjalan normal dan menyenangkan kala itu. Siapa sangka ini
malah jadi trip ke luar negeri terakhir sebelum negara api menyerang, still you Covid-19.
regular catch up via zoom or video call become normal |
Pulang dari Bangkok, kembali lah
gue ke perantuan seperti biasa dengan satu misi terakhir di kantor yaitu tutup
project. Memasuki bulan Maret 2020 diumumkanlah kasus terkonfirmasi pertama di Indonesia
dan di situlah semuanya bermula: kerja dari rumah, protokol kesehatan, larangan berpergian, bandara ditutup, semuanya serba ngga pasti. Dari yang awalnya karantina mandiri
#dirumahaja selama dua minggu, diperpanjang dua minggu berikutnya, tiga bulan,
hingga sekarang sudah hampir dua tahun harus kerja dari rumah. Tiba-tiba semua
harus berubah. Buat gue yang di Sumba ngga terlalu banyak perubahan dan cukup
gampang menyesuaikan dengan aturan-aturan seperti ngga boleh ke Mall atau untuk
ngobrol lewat video call. That’s what I’ve been through for the past 5 years as
anak rantau. I know, ini berat juga buat kalian, siapa yang siap juga anyway hehe
![]() |
Virtual Farewell |
April-Mei-Juni gue lewati seperti
biasanya #SumbaLyf merayakan ultah sendiri di kosan, melewati puasa ramadan dan lebaran di
kosan, menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab seiring berakhirnya kontrak
gue. Gue yang awalnya tenang dan cenderung menikmati keadaan mulai panik karena
ngga ada penerbangan selama tiga bulan dari dan menuju Pulau Sumba. Sampai
akhirnya secercah harapan di bulan Juni kalau bandara sudah dibuka lagi dan gue
langsung memutuskan untuk mengambil opsi penerbangan pertama untuk pulang ke
Jakarta. Begitulah gue menutup tugas gue di fase 1 yang sangat tidak seperti bayangan
gue di awal tahun. Awal tahun gue tahu bulan Mei gue akan ‘selesai’ dan merencanakan
untuk pergi overland NTT sebelum gue Kembali pulang ke Jakarta. Boro-boro mikir
keliling Flores atau diving di Alor, bisa pulang ke Jakarta aja alhamdulillah. Percaya
deh ada di pulau tanpa kepastian itu rasanya ngga nyaman banget. hehe ngakunya anak pulau dan siap ditempatkan di mana saja tapi aku tetaplah a big city girl at heart, guys :""
Rasanya seneng banget bisa ada di rumah dan gue ngga nyangka gue menikmati banget sampai hari ini. Fun fact, ini periode gue ada di Jakarta terlama sejak gue merantau 2015 lalu. Biasanya cuma ‘betah’ seminggu paling lama dua minggu udah bosen lha ini tahu-tahu sudah setahun lima bulan aja. Sebulan pertama gue habiskan untuk beli segala makanan yang udah gue list sebelumnya. Daftar makanan yang biasanya Cuma gue tonton doang lewat igstory dan ngga ada di Sumba. Lalu bulan-bulan berikutnya gue membayar ‘hutang’ gue selama ini spending time dengan keluarga dan teman-temanku yang biasanya gue lewatkan karena ngga di Jakarta juga bersama merayakan ulang tahun mereka. Yang paling gue syukuri adalah bisa hadir dan turut berbahagia Ketika sahabat-sahabatku tunangan dan menikah. Akhirnya kali ini gue menutup tahun seperti orang-orang pada umumnya setelah tiga tahun berturut-turut di kosan aja di Sumba hehe.
January
8th Gekemaki's Anniversary |
Girls trip to Bangkok |
First Wedding Ceremony in Sumba |
![]() |
Kerja di masa pandemi |
![]() |
30 April |
![]() |
Idulfitri at Ratenggaro |
#4 Kampung Adat Ratenggaro |
Kadul |
Rani's birthday |
Staycation |
![]() |
Rani & Adit's Engagement Party |
Sunset at Bekasi |
Keisha's birthday sushi at home |
Ekky's Birthday |
![]() |
Rani & Adit Akad Ceremony |
Rani & Adit's Wedding |
Dito's Birthday |
After hour beach club |
Abby & Retno's Wedding Celebration |
![]() |
Nayaka & Fariz's Engagement Party |
New Year Eve |
Looking back to those moments, I
think I did 2020 pretty okay. ngga perfect banget tapi ya not bad as well. Walaupun
banyak juga kekecewaan yang datang bersamaan dengan ketidakpastian ini. Gue kira
gue udah siap, prepared my heart for the worst, tapi ujung-ujungnya ya cirambay juga. Banyak
mimpi yang gue kira tinggal dijalanin aja ternyata berguguran dan
bahkan mungkin harus ganti arah. masih mencoba berdamai juga nih sama diri sendiri.
![]() |
But I bought a waffle maker for croffles instead |
Gue ngejalanin aja 2021 setiap harinya masih tetap dalam ketidakpastian, ngga tahunya udah 3 bulan menuju ke pergantian tahun baru lagi.
Ngingetin lagi aja nih:
ps: you are not alone
-LoveLipes♡
0 comments:
Post a Comment